UKM LPM SATU KOSONG ITS Dibentuk pada tanggal 14 Oktober 1999, organisasi yang saat itu masih bernama Badan Persiapan Pembentukan Lembaga Pers Mahasiswa ITS (BPP LPM ITS) mempunyai peran sebagai media penguatan wacana, media transformasi nilai dan informasi serta sebagai media komuniaksi antar mahasiswa. Ketiga peran inilah yang kemudian mengantarkan BPP LPM ITS berubah nama menjadi Lembaga Pers Mahasiswa Satu Kosong pada 12 Februari 2000 melalui Musyawarah Anggota BPP LPM.
Berangkat dari sejarah diatas, kondisi saat ini yang menunjukkan kesadaran akan peran pers tersebut telah tumbuh dan semakin berkembang di kalangan mahasiswa ITS. Fenomena yang sering muncul di ITS seperti maraknya Himpunan Mahasiswa Jurusan untuk membentuk divisi pers maupun kajian jurusan yang menampilkan mading serta beberapa tulisan yang berisi opini tentang suatu permasalahan di ITS. Fenomena inilah yang kemudian harus disikapi dengan mendorong iklim kondusif bagi pembelajaran mahasiswa di dunia jurnalistik sebagai salah satu bekal soft skill yang belum tentu bisa didapatkan di bangku perkuliahan. Ketrampilan dan kemampuan yang selalu diasah akan senantiasa memberikan hasil terbaik karena menulis tidak hanya menuangkan ide tapi juga dibutuhkan sense untuk bisa merasakan alur cerita serta insting untuk memahami realita yang terjadi.
Salah satu peran mahasiswa sebagai social control bisa diwujudkan dalam bentuk tulisan. Artinya, setiap kejadian dan peristiwa yang terjadi, baik di dalam maupun di luar kampus, dapat diberitakan secara masif melalui peran pers mahasiswa. Sehingga kebijakan dapat diketahui oleh seluruh civitas akademika dan fungsi kontrol dapat terlaksana kemudian terwujudlah check and balance di lingkungan kampus sebagai wujud demokrasi dalam dunia kampus. Dan inilah sebagai bentuk pembelajaran yang lebih besar dalam konteks berbangsa dan bernegara.
http://www.facebook.com/groups/132974830148756/permalink/132977193481853/
Download Buletin Edisi April
About Me

Taylor Wong
Architecture Designer
The Japanese call it Hanakotoba, and King Charles II brought it to Sweden from Persia in the 17th century. Read More
Popular Posts
-
Ditulis oleh seorang penyiar radio swasta, seorang ibu yang tadinya melarang anaknya untuk jadi BONEK, dan tulisan ini wajib dibaca utk ya...
-
Bacalah Sejenak, Kawan. Hari berganti hari, tahun berganti tahun, bulan berganti bulan. Dan kini ketika Bulan tak selalu pur...
-
Dewasa ini perkembangan dinamika dunia kemahasiswaan di KM ITS mengalami stagnansi kinerja dari setiap elemen KM ITS. Kea...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar