Aku dan Nasibku


Aku bernama subsidi
aku adalah harapan dini hari
bagi kaum pencari sesuap nasi
pengecer nasib yang dikebiri.


Aku hidup dalam urat nadi seluruh rakyat
seperti tali yang mengikat
juga sebagai selendang yang menjerat.


Aku datang dari hutang
oleh pihak yang berwenang
ditebus menjadi uang
jadi beban yang akan datang.


Aku meringankan perpindahan massa
menerangi malam-malam yang jenaka
dalam upaya mensejahterakan bangsa
para jelata penjuru nusantara


Kini aku adalah dilema
bagi para penguasa rakyat biasa hingga mahasiswa.
Terus memperburuk neraca
atau menaikkan harga harga.


Hari ini adalah hari yang berlalu
seperti kini seperti dulu.
Aku menjadi benalu
Apa yang hendak kau lakukan padaku?


Membiarkanku mati oleh program kerja penguasa
Yang entah kepada siapa mereka membela
Yang kau rasa ada atau tidaknya itu tiada
Yang kalau mereka terganti, akan menjadi sama saja.


subsidi : simalakama dan niscaya
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram