Aku dan Nasibku
Aku bernama subsidi
aku adalah harapan dini hari
bagi kaum pencari sesuap nasi
pengecer nasib yang dikebiri.
Aku hidup dalam urat nadi seluruh rakyat
seperti tali yang mengikat
juga sebagai selendang yang menjerat.
Aku datang dari hutang
oleh pihak yang berwenang
ditebus menjadi uang
jadi beban yang akan datang.
Aku meringankan perpindahan massa
menerangi malam-malam yang jenaka
dalam upaya mensejahterakan bangsa
para jelata penjuru nusantara
Kini aku adalah dilema
bagi para penguasa rakyat biasa hingga mahasiswa.
Terus memperburuk neraca
atau menaikkan harga harga.
Hari ini adalah hari yang berlalu
seperti kini seperti dulu.
Aku menjadi benalu
Apa yang hendak kau lakukan padaku?
Membiarkanku mati oleh program kerja penguasa
Yang entah kepada siapa mereka membela
Yang kau rasa ada atau tidaknya itu tiada
Yang kalau mereka terganti, akan menjadi sama saja.
subsidi : simalakama dan niscaya
sumber
About Me

Taylor Wong
Architecture Designer
The Japanese call it Hanakotoba, and King Charles II brought it to Sweden from Persia in the 17th century. Read More
Popular Posts
-
Ditulis oleh seorang penyiar radio swasta, seorang ibu yang tadinya melarang anaknya untuk jadi BONEK, dan tulisan ini wajib dibaca utk ya...
-
Bacalah Sejenak, Kawan. Hari berganti hari, tahun berganti tahun, bulan berganti bulan. Dan kini ketika Bulan tak selalu pur...
-
Dewasa ini perkembangan dinamika dunia kemahasiswaan di KM ITS mengalami stagnansi kinerja dari setiap elemen KM ITS. Kea...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar