Sejarah
pergerakan dunia tidak pernah lepas dari hasil pergerakan dan keringat para
pemuda dan mahasiswa. Pemuda dan mahasiswa sebagai generasi calon – calon
pemimpin bangsa sangat berperan vital
dalam kemajuan suatu bangsa terutama Indonesia. Dengan jumlah pemuda yang
menjadi mahasiswa sangat sedikit dari seluruh penduduk di indonesia,
menunjukkan bahwa mahasiswa merupakan orang – orang pilihan yang dapat
mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Dengan begitu mahasiswa merupakan
orang – orang sungguh sangat beruntung dapat menikmati segala fasilitas yang
ada di perguruan tinggi.
Mahasiswa,
mahasiswa secara harfiah berasal dari 2 buah kata Maha dan Siswa, menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia Maha memiliki arti sebuah bentuk terikat 1 sangat; amat; teramat; 2 besar, sedangkan Siswa adalah
seorang murid. Sederhananya mahasiswa adalah murid yang “sangat” dari yang
lainnya. Sangat disini bisa mencakup dalam hal apapun. Mereka adalah kaum yang
(katanya) berinterlektual tinggi. Mahasiswa bukan sekedar orang – orang biasa,
mereka dianugerahi dengan 4 peran dan fungsi mahasiswa yaitu sebagai Agent of
Change (Agen Perubahan), Moral Force (Kekuatan Moral), Social Control (kontrol
sosial), Iron Stock (cadangan potensial). Mahasiswa juga dituntut untuk selalu
menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi , Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat. Bak tuhan yang menyadang
nama Maha di dalam namanya , Mahasiswa dituntut dapat memberikan kontribusi dan
dapat bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya, bangsa dan negara. Tapi
bagaimana realiatas yang terjadi sekarang ini ?.
Mahasiswa, Setiap tahun jumlah mahasiswa terus bertambah mengisi setiap pelosok ruang
bagian – bagian dari kampus di indonesia. Segelintir Mahasiswa memilih untuk
menjalani kehidupan kampus dengan belajar dan belajar untuk mendapat nilai
akademik yang tinggi. Mereka berpikiran bahwa dikampus mendapat amanah dari
orang tua mereka untuk belajar bukan untuk yang lainnya. Mereka lebih senang
berada di laboratorium – laboratorium yang bau dan penuh debu daripada berada
di tempat lainnya. Mungkin yang ada di pikiran
mereka hanya belajar dan belajar agar dapat lulus 3,5 tahun serta lulus dengan nilai cumlaude. Beberapa lainnya lebih memilih untuk meringkuk dalam mushola –
mushola maupun masjid kampus untuk belajar agama dan mengamalkan ilmu agama
yang didapat kepada adik – adik mahasiswa baru yang tidak tahu apa – apa yang
tiap tahunnya datang untuk merasakan belajar di perguruan tinggi. Mereka lebih
memilih menjadi aktivis dakwah kampus yang berpikir untuk kemashlahatan umat,
tapi belum jelas umat yang mana, umatnya atau umat sekitarnya.
Sedangkan
yang lain lebih memilih berkecimpung dalam organisasi. Organisasi intra kampus
maupun ekstra kampus. Mereka lebih senang mengikuti rapat yang berjam - jam
terlebih diadakan tiap hari. Berdiskusi membahas tiap tiap program kerja yang
ada di organisasi atau membahas bagaimana mencapai tujuan dari organisasi untuk
kemajuan organisasi tersebut. Saling sikut kanan kiri dengan lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi. Yang lainnya memilih untuk berjuang di jalanan.
Melakukan aksi di jalanan demi memperjuangkan keadilan. Memperjuangkan nasib
rakyat yang di dzalimi oleh pemerintah. Meneriakkan nilai - nilai kebenaran dan
keadilan. Berkelompok menggelorakan semangat untuk mengembalikan hak – hak
rakyat yang dirampas oleh pemerintah.
Satu
dua orang muncul dalam kebingungan dan dan keragu – raguan untuk memilih jalan
mana yang akan ditempuh. Mereka dituntut untuk melangkah tapi apadaya Jalan
didepan terlihat gelap, terjal dan tiada ujung. Keraguan yang terus muncul
untuk melangkah ke jalan mana yang akan dipilih. Seperti berada di tengah
persimpangan jalan. Mereka terus diselimuti keraguan untuk memilih jalan yang
sudah berada di depan mata. Karena mundur menjadi hal yang mustahil bagi mereka.
Tetapi menjadi suatu keharusan bagi mereka untuk memilih jalan mana yang akan
ditempuh. Melangkah ke arah jalan yang dipilih dengan penuh kesungguhan dan
rasa tanggung jawab. Karena inilah kehidupan mahasiswa, terbawa arus dalam
kehidupan yang ada di kampus atau menentukan langkah atas keinginannya sendiri. Dengan dihadapkan dengan hal yang seperti ini, lantas jalan mana yang akan engkau tuju ?
Angga Firmansyah
Matematika ITS-2011

Tidak ada komentar:
Posting Komentar