Oleh : Angga Firmansyah*
Disini kita tidak akan membahas lebih dalam mengenai peta koalisi partai politik yang berlaga dalam ajang pemilu legislatif ataupun siapakah calon presiden yang akan bertarung memperebutkan kursi RI 1 pada 9 Juli 2014 mendatang. Tetapi yang dibahas sosok presiden seperti apakah yang dibutuhkan oleh bangsa indonesia saat ini ? Presiden yang dicintai rakyat ataukah presiden yang ditakuti rakyat ? Presiden yang diinginkan ataukan presiden yang dibutuhkan ?
Wahai Presiden Kami yang baru . . .
Melihat banyaknya fenomena yang terjadi di bangsa ini dimulai semakin maraknya kasus korupsi oleh para elite pemerintah, Harga kebutuhan pangan yang kian melambung tinggi hingga kasus pelecehan seksual terhadap anak – anak yang terjadi di institusi pendidikan yang terjadi di Jakarta International School (JIS) beberapa lalu sangat menunjukkan betapa banyaknya permasalahan yang tak kunjung usai terjadi di bangsa ini. Oleh Karena itu dalam momentum Pemilu Presiden Indonesia yang akan digelar pada 9 Juli 2014 ini menjadi sangat berarti untuk merubah nasib bangsa dan menyelesaikan segala permasalahan yang melanda bangsa indonesia. Sosok Presiden seperti apa yang mampu menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang terjadi sekarang ini? Mari kita sedikit berimajinasi tentang sosok presiden ideal yang kita inginkan.
Yang pertama melihat semakin banyaknya kasus korupsi dan suap yang terjadi di bangsa indonesia tidak bisa dilepaskan dari mental bangsa indonesia, seperti halnya yang terjadi di fenomena pembagian ice cream gratis di Taman Bungkul kota Surabaya beberapa waktu lalu. Mulai dari kalangan menengah ke bawah hingga kalangan menengah ke atas rela berebut ice cream gratis yang harganya tidak lebih dari Rp. 3.000,00. Mental suka dengan berbagai hal yang gratis nampaknya juga selaras dengan mental korupsi yang menjangkiti bangsa ini. Mulai di bangku pendidikan hingga institusi pemerintah juga dibiasakan dengan mental korupsi ini, sistem yang ada dalam tubuh birokrasi membuat semakin mengangahnya lubang untuk melakukan praktik – praktik suap dan korupsi. Sosok presiden yang mampu merubah mental, pola pikir dan sistem yang ada untuk mengganti sistem yang ada dengan sistem yang baru agar dapat mengurangi bahkan menghapuskan praktik – praktik suap dan korupsi dimulai sejak dini dan di lingkungan paling kecil.
Selanjutnya terkait dengan mahalnya kebutuhan pokok hari ini. Meskipun tanah negeri ini di anugerahi dengan tanah yang subur tetapi bangsa kita tidak mampu mengelolahnya dengan baik. Beras harus mengimpor dari Vietnam dan Thailand, Garam-pun harus mengimpor dari luar negeri padahal Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dan 2/3 bagian negaranya merupakan lautan. Belum lagi harga – harga lain yang kian melambung tinggi seperti cabai, bawang, daging sapi dll. Hal seperti ini terjadi dikarenakan ketidakmampuan bangsa ini mengelola sumber daya alam yang ada. Hal tersebut akan berkorelasi dengan sumber daya manusia indonesia saat ini yang tidak mampu mengelola pangannya. Yang disebutkan tadi masih terkait hasil pertanian belum lagi hasil tambang dan mineral seperti emas, minyak bumi, gas dll yang semakin lama dikeruk oleh pihak asing. Sosok presiden Indonesia ke depan seharusnya mampu menyiapkan pendidikan dan pengembangan untuk sumber daya manusia bangsa yang tujuannya agar Indonesia mandiri dan mampu mengelola sumber daya alam yang melimpah ruah yang selama ini tidak dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.
Selanjutnya terkait pemerataan ekonomi dan pembangunan infrastuktur di setiap daerah di Indonesia. Menurut Howard White (National and International Redistribution as Tools for Poverty Reduction, 2001) secara empiris menunjukkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lewat pemerataan. Dengan adanya pemerataan secara ekonomi yang nantinya akan timbul kesetaraan tiap rakyat indonesia antara satu dengan yang lainnya. Dan pada akhirnya akan mengurangi rasa kecemburuan sosial antara daerah satu dengan daerah yang lain di indonesia. Dengan pemerataan ekonomi akan menimbulkan dampak yang selaras dengan pemerataan pembangunan infrastuktur yang merata. Presiden nantinya seharusnya bisa membuat sebuah pemerataan ekonomi dan pembangunan infrastuktur yang nantinya tidak akan ada lagi oknum – oknum yang merongrong kedaulatan NKRI seperti OPM (Organisasi Papua Mederka), RMS (Republik Maluku Selatan), GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan gerakan – gerakan separatis lainnya yang menginginkan untuk melepaskan diri dari NKRI. Gerakan – gerakan separatis ini muncul dikarenakan kecenderungan yang timbul akibat kecemburuan sosial dan kurangnnya pemerataan secara ekonomi, infrastruktur pembangunan, pendidikan, politik dan budaya.
Terlepas dari itu semua semoga presiden indonesia kedepan dapat mengatasi permasalahan sembari memberikan solusi atas segala permasalahan yang terjadi yang dialami bangsa ini. Presiden yang diinginkan dan dibutuhkan oleh rakyat indonesia meskipun nantinya presiden yang terpilih adalah presiden yang diinginkan rakyat melihat ketentuan yaitu calon presiden yang mendapatkan suara terbanyak pada pemilu 2014 yang akan dihelat tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Entah siapapun terpilih nantinya semoga dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa indonesia kedepannya. Semoga menjadi presiden yang tidak hanya ditakuti oleh rakyatnya tetapi juga dicintai oleh rakyatnya. Hiduplah INDONESIA RAYA !
*Ketua Departemen Dalam Negeri BEM FMIPA ITS 2013/2014
Tim Redaksi LPM 1.0 ITS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar