Demi Malam

sumber gambar : google.com

Dan demi malam
Telah ia Jadikan penantian menunggumu dalam diam
Dalam syahdu menuntut bungkam
Hingga pikiran ini serasa ditikam
Bersama sebilah belati, dalam dalam
Kini , Tinggallah sebuah lubang, yang menganga kian tajam
Tak apalah kan kutunggu kau hingga semuanya padam
Dan semuanya hilang mendiam.

Dan demi waktu,
Telah ia Jadikan penantian menunggu senyummu,
Dalam rindu yg kian berderu,
Hanya untukmu, pada senyummu,
Dari laku dan lugumu yang meluluhkan segala kesombongan dan ke-aku-anku
Bukankah ini yang dinamakan patuh ?
Patuh dari segala hingar bingar
Dan keserekahan Bernama dunia.

AF- 4 November 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram